Aleix Espargaro Sempat 'Tidak Tahan' Berdiri di Hadapan Marc Marquez
Aleix Espargaro yang b💞aru saja pensiun dari MotoGP mengungkap banyak hal tentang hubungannya dengan Marc Marquez.

Aleix Espargaro mengakui bahwa ia sempat "tidak tahan" dengan🥂 Marc Marquez pada tahun-tahun awal karier MotoGP-nya karena rivalitas yang dimiliki Marc dengan adiknya, Pol Espargaro.
Marquez dan Pol Espargaro merupakan rival berat di kategori bawah ﷺbalap Grand Prix, namun persaingannya mulai mereda di MotoGP.
Ketika Espargaro menಞandatangani kontrak ♕dengan Honda untuk musim 2021, muncul pemikiran bahwa ketegangan akan kembali berkobar.
Akan tetapi, mas🅰alah cedera yang terus menerus dialami Marquez dan perjuangan performa Espargaro selama dua musim bertugas membuat persaingan tersebut tidak pernah terjadi lagi.
Berbicara dalam dokumenter DAZN💃 tentang saudara Espargaro, Aleix mencap Marquez sebagai pembalap paling berbakat yang pernah ada di MotoGP - meskipun ♛awalnya mengakui sangat tidak menyukainya.
“Saat saya masih kecil, idola saya adalah Valenti🐻no Rossi,” katanya.
“Saya lebih tua dari Marc Marquez. Marc belum ada, 🎐jadi bisa datang dan balapan♌ dengan Valentino sungguh mengesankan.
“Marc dan saya bertu꧒kar helm dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya telah menderita dan mengejarnya sepanjang karier saya.
“ౠSaya rasa tidak ada pembalap yang lebih berbakat di seluruh kejuaraan ini.
“Pada awal karierku, aku bahka🌳n tak tahan pa🍸danya, karena dia adalah kelemahan [musuh besar] adikku!”
Pol Espargaro mengundurkan diri dari balapan pada akhir tahun 2🃏023 setelah mengalami cedera serius akibat kecelakaan di putaran pembukaan musim, dan mengambil peran sebagai pebalap penguji KTM.
Aleix Espargaro pensiun dari dunia balap pada akhir♔ musim 2024 sebagai pe♔menang Grand Prix tiga kali. Ia bergabung dengan Honda sebagai pebalap penguji untuk tahun 2025.
Ketika me𒁏renungkan karier balapnya, Espargaro berkataꦏ: “Jika saya bangga akan sesuatu, itu adalah karena saya tidak menjadi seorang munafik.
“Saya mampu bersikap sangat setia pada diri saya sendiri d☂an selalu menunjukkannya, baik dalam hal baik ma൲upun buruk.
“Saya sudah seperti ini sepanjang ka🐼rier olahraga saya, sangat temperamental.
"Mungkin saya sedikit leb𒊎ih mudah marah. Ada saat-saat ketegangan yang sulit diatasi dan itu salah satu [kekurangan] saya.
“Sꦯaya selalu membuat orang-orang yang paling dekat dengan saya dan yang paling saya cintai membayar kemarahan dan amukan saya.
“Kepercayaan itu, baik atau buruk, telah menuntun saya melakukan kesa༺lahan dan itu akan s𒈔elalu menghantui saya.”

Joining wuqian0821.com🅠 in 2021 as anജ Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.