Axel Pons Tidak Menyadari Perjalanan Spiritualnya yang Menjadi Viral

Sito Pons menjelaskan kehidupan ba💟ru putranya, Axelꦯ, yang kini menjadi seorang pengembara.

Axel Pons
Axel Pons

Sebuah video terbaru Axel Pons menimbulkan keterkejutan saat mengetahui seorang mantan pembalap motor telah memulai 🅰semacam perjalanan spiritual.

Mantan pembalap Moto2 itu telah menghabiskan enam tahun b🌟erjalan kaki dari Spanyol ke Pakistan, jelasnya.

Ayahnya adalꦛah Sito Pons, mantan juara 250cc yang telah menjadi pengunjung tetap paddock MotoGP selama bertahun-tahun.

“Dia mula𒉰i menjelaskan kepada kami bahwa dia perlu berjalan, melihat dunia, memahami filosofi hidup, agama dan dia memulai perjalanannya,” kata Sito kepada .

“Setiap hari di🌳a bangun jam lima pagi, me🧸lakukan meditasi dan yoga, dan mulai berjalan.

“Anda butuh banyak disiplin, ditambahꦐ lagi dia tidak pergi ke hotel dan hanya 💙bepergian dengan ransel, dengan perlengkapan yang sangat minim.”

Rencana Axel Pons adalah mencapai Pakistan dengan berjalan ♔ꩲkaki tetapi ia menemui masalah visa di perbatasan India.

Ayahnya ber🍃kata, ia telah mengumpulkan teman-teman sepanjang perjalanannya.

“Dia kemudian memutuskan untuk pergi ke Himalaya dan menghabiskan lima bulan di sana,༺” kata Sito Pons.

“Orang-orang mulai mencarinya, mengambil foto dan berbicara dengannya, keseluruhan cerita, hanya apa yang tidak diinginkannya: dia menjadi terkenal dan ꦓdikenal di sana, dan sekarang hal itu terjadi padanya di sini✤.

“Sangat mengejutkan♚ dan menakjubkan bahwa sudah dapat diduga bahwa ini akꦏan menjadi viral di Eropa.

"Dan kita telah melihat apa yang terjadi akhir-akhir ini, hal itu telah tersebar di mana-mana. Untungnya dia tidak menyadari apa yang ter🥀jadi di sini."

Axel Pons tidak memiliki tele🐽pon atau media sosial selama perjalanannya tetapi, ayahnya menjelaskan, akan menelepon ke rumah kapan pun ia dapat terhubung denga🔯n dunia luar.

Ayahnya melakukan perjalanan ke Makedonia Utara untuk menghabiskan semi🤡nggu di huღtan bersama putranya tahun lalu.

⛄Sito Pons menegaskan bahwa langkah putranya tanpa alas kaki “didorong oleh kecintaan untuk memahami dunia dari sudut pandang manusia dengan mengetahui berbagai budaya dan agama”.

Read More