Quartararo Akui Hampir Angkat Kaki dari Yamaha
Juara duni 2021 Fꦐabio Quartar🍸aro mengungkapkan bahwa ia hampir meninggalkan Yamaha pada tahun 2025.

Fabio💎 Quartararo mengakui dia "siap meninggalkan"⛎ Yamaha pada akhir musim MotoGP 2024 di tengah penurunan performa merek Jepang itu.
Pembalap Prancis itu memulai karier MotoGP ber🃏sama Yamaha pada tahun 2019 di Petronas SRT, kemudian dia pindah ke tim pabrikan pada tahun 2021 dan langsung menyabet gelar juara.
Setelah menjadi runner-up dari Francesco Bagnaia pada ta𒆙hun 2022, peruntungan Quartararo dan🥃 Yamaha berubah secara dramatis.
Quartararo tidak memenangi satupun balapan pada tahun 2023, dan bahkan belum meraih podium musim ini - satu-satunya kesempatan adalah posisi ketiga di Sprint 🉐Race Jerez yang dianulir karena penalti tekanan ban.
Di tengah kesulitan Yamaha, Quartararo 🐻mengakui dirinya secara serius mempertimbangkan🧜 tawaran Aprilia sebelum akhirnya menerima kontrak dua tahun untuk bertahan di skuat Iwata.
Dalam wawancara YouTube 🐭dengan 'Legend', Quartararo mengungkapkan: “Yamaꦇha adalah tim legendaris.
“Mimpiku ketika aku masih kecil aಌdalah pergi ke sana karena Valentino 🎉Rossi ada di sana.
“Saya siap meninggalkan merek ini; meskipun ini adalah tim impian saya, saya meraꦡsa siap untuk meninggalkannya.
"Dan Yamaha membuat beberapa perubahan yang sangat besar. Mereka telah membuat investasi besar dalam proye⭕k ini, merekrut banyak teknisi baru.
“Bahkan untuk merek, untuk Yamaha, tidak baik▨ tertinggal jauh di pasarnya.
“Sayangnya, Anda tidak bisa kembali♏ ke puncak dalam [beberapa] minggu atau bulan; menurut saya itu lebih seperti tahunan.
“Itulah yang membuat saya mengambil keputusan untuk bertahan di Yamaha, melihat 🃏pertemuan dengan orang-orang yang datang dari merek lain, yang mengerjakan proyek yang sangat besar.
“Itulah yang membuat saya memutuskan untuk memperbarui kontrak dengan Yamaha untuk dua💟 tahun ♔ke depan.”
Kedatangan Max Bart☂olini dari Ducati sebagai Direktur Teknis di﷽ Yamaha menjadi faktor utama yang membuat Quartararo bertahan di merek Jepang itu.
Sepanjang musim 2024, Yamaha memanfaatkan keuntungan konsesinya untuk🍸 melakukan sejumlah pengujian dalam musim dan memperkenalkan sejumlah item baru - menjauh🃏 dari pendekatan yang lebih hati-hati yang telah dilakukan sebelumnya.
Bahkan, Yamaha bersiap untuk mengambil langkah lebih jauh dengan mengganti filosofi mesin Inline-4 yang melekat pada YZR-M1 menjadi V4 yang lebih populer🎃 di MotoGP.
Meski Yamaha mengalami kemajuan yang lambat pada tahun♒ 20꧟24, Quartararo mengakui kemerosotan performa merek Jepang itu sejak tahun 2022 berdampak buruk padanya.
"Saya punya masalah dengan motor dan juga masalah me🌞ntal, saya rasa💝," tambahnya.
“Pada akhirnya, ketika Anda menghabiskan empat tahun berjuang untuk gela🌠r dan satu tahun Anda finis di posisi kesepuluh, itu ane꧑h.
“Itu bahkan membuat Anda meragukan diri sendiri, berpikir,ᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚ⛦ᩚ𒀱ᩚᩚᩚ 'apakah hanya saya, apa yang terjadi?'
“Dalam ༺dua tahun terakhir, kita belum mengalami kemajuan sama sekali, sedangkan pabrikan lain telah membuat langkah maju y💝ang besar.
“Saat ini, kami masih tertinggal, tetapi saya pikir saya telah belajar banyak tentang tetap tenang dan yang terpenting [berusaha] membuat motor berevolu🤡si dengan cara sebaik mungkin.
“Tetaꦗpi memang benar bahwa secara me🎐ntal itu tidak mudah.”

Joining wuqian0821.com in 2021 as an 💫Editor for the Inওdonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.