Rekaman Baru Ungkap Alasan Pit-Stop Martin yang Mengejutkan

Rekaman yang baru dirilis memberikan perspektif bᩚᩚᩚᩚᩚᩚ⁤⁤⁤⁤ᩚ⁤⁤⁤⁤ᩚ⁤⁤⁤⁤ᩚ𒀱ᩚᩚᩚaru atas keputusan pit-stop Jorge Martin yang mengejutkan.

Jorge Martin
Jorge Martin

Jorge Martin adalah pembalap pertama yang🌸 bereaksওi terhadap tetesan air hujan dengan masuk ke pitlane untuk mengganti ban.

Keputu💛san itu menjadi bumerang saat kondisi lintasan segera mengering, membuat Martin terpuruk di posisi ke-15. Sementara itu rivalnya dalam pertarungan gelar Marc Marquez dan Pecco Bagnaia - yang memilih tidak pit - finis di posisi pertama dan kedua.

Setelah balapan, Martin coba menghib꧃ur dirinya setelah kesalahan brutal di Grand Prix: “Begitulah adanya, kawa🥂n…”

Dia menjawab: "Setelah itu, saya tidak bisa, saya harus menunggu. Saya tidak bisa melewati siapa p✃un kecuali mereka mengirim saya keluar.

“Lalu dengan 💛Vinales di belakang, saya berhenti. Namun setelah itu saya mel♛aju cepat. Itu satu poin. Sial!

“Saya dapat menyelesaikan putaran dalam waktu 1:35 🍸detik dengan mudah.”

Rekaman yang baru dirilis menu🎀njukkan o🍒brolan jujur ​​antara Martin dan Bagnaia sesaat setelah balapan berakhir.

“Pecco, kawan… demi Tuhꦜan,” kata Marꦦtin yang hampir tak bisa berkata apa-apa.

Bagnaia menjawab: “Saya melihat Anda masuk dan berpﷺikir 'apa ya⭕ng dia lakukan!'”

Martin mengungkapkan bahwa ia memperkirakan Bagnaia akan masuk pit terlebih da꧋hulu. Ia berkata: “Saat itu hujan, hujan deras sekali. Saya pikir 'ia menjulurkan kakinya, jadi ia ak💟an berhenti [masuk pit]…'”

Bagnaia menjelaskan: “Karena saya ingin 🍷menyentuh.”

Martin: “Tapi kemudian saya keluar dan hujan sudah tidak tur🦹un lagi. Tidak!”

Bagnaia: “Cuaca bisa berubah dalam sedetik.”

Rekaman baru la🏅innya menunjukkan Bagnaia berbicara secara pribadi dengan para teknisinya sementara Marquez berpesta di latar belakang.

Bagnaia diberitahu: “F*** [kalimat umpatan], jika 🦩kamu mas☂uk ke pitlane, kita pasti kacau!”

Juara MotoGP itu menjꦅawab: “Beruntung kami tidak melakukannya.”

Bagnaia ditanya: “Apakah Anda sudah memiki♍rkannya?”

Dia berkata: “Baunya tidak seperti hujan.”

Read More