Dalam kondisi basah dan berangin, Acosta terjatuh secara dramatis di Miller Corner di P♉hillip Island untuk memberikan harapan tak terduga kepada rivalnya untuk meraih kemenangan.

Reaksi pebalap Red Bull KTM Ajo itu: “Kami tahu anginnya cukup kencang. Memang di lintasannya 🔥ti▨dak banyak, tapi anginnya kencang. Hampir 50 atau 60.

“Saya mungkin melakukan kesalahan paling konyol dalam karier saya! Saya tidak 🙈💟pernah menyangka akan terjatuh pada sighting lap!

“Tapi hidup memang seperti in💞i. Kami berhasil tidak kehilangan banyak hal, setelah comeback.”

Acosta terpaksa start dar🉐i posisi ke-31 di grid, sebuah tugas yang menjadi lebih sulit karena kondisi dan kehati-hatian dari mayoritas rivalnya.

Tony Arbolino memimpin saat balapan diberi⛄ bendera merah karena kondisi cuaca, dan dia dinyatakan sebagai pemenang.

Acosta finis di urutan kesembilan, meminima💧lkan keru🔜sakan akibat kesalahan mengejutkannya sebelum balapan. Dia tetap menjadi pemimpin kejuaraan.

“Pada awal ta𝔍hun, kondisi basah bukanlah cara terbaik kami untuk balapan,” reaksi Acosta. “Awalnya sulit. Masalahnya kalau di belakang, tidak terlihat apa-apa.

“Dalam𝕴 lima atau enam lap pertama saya berdiri untuk melih𝔍at apa pun!

“Ketika say🥂a di posisi 17 atau 18, saya bisa melihat lebih banyak dan menjadi lebih cepat. Namun banyak pemain di lini depan yang sulit diatur.”

Acosta akan memasuki akhir tahun terakhirnya di Moto2 sebelum ia melangkah ke MotoGP be🐲rsama Tech3 GASGAS.