Inggris vs Italia: Pertarungan Dua Kiblat Formula 1

Selain di lapangan hijau, pertarungan Inggris vs Italia juga terjadi di paddock Formula 1, seperti apa? Simak artikel ini sampai habis ya..
Sebastian Vettel (GER) Aston Martin F1 Team AMR21 and Charles Leclerc (MON) Ferrari SF-21.
Sebastian Vettel (GER) Aston Martin F1 Team AMR21 and Charles Leclerc (MON) Ferrari SF-21.
© xpbimages.com

It’s Coming Home atau It’s Coming Rome? Perdebatan siapa yang akan menjadi juara dalam final Euro 2020 malam ini antara Inggris vs Italia sedang ramai. Ta🌌pi lebih dari sekadar pertarungan di lapangan hijau, kedua negara juga punya sejarah panjang rivalitas di p🍷addock Formula 1, ajang balap mobil paling prestisius di dunia.

Sebastian Vettel (GER) Aston Martin F1 Team AMR21 and Charles Leclerc (MON) Ferrari SF-21 battle for position.
Sebastian Vettel (GER) Aston Martin F1 Team AMR21 and Charles Leclerc (MON) Ferrari SF-21…
© xpbimages.com

Sejak era awal Grand Prix tahun 1950-an, Italia dan Inggris menjadi fokus utama dalam persaingan Formula 1. Untuk saat ini saja, 9 dari 10 tim yang be♒rlaga di musim 2021 berbasis entah itu di Inggris atau Italia. Ini bukan tanpa alasan, karena kedua negara memang menjadi kiblat Formula 1 sejak lama.

Dan jelang pertandingan Inggris vs Italia mala𓆉m ini, wuqian0821.com Indonesia coba merangkum rivalitas kedua negara di paddock F1.

Pada era awal Formula꧙ 1, Italia mendominasi dengan tiga gelar juara beruntun antara 1950-1952 (Alfa Romeo) dan 1953 (Ferrari), dengan dua Italiano menjadi juara dunia, yakni Nino Farina (1950) dan Alberto Ascari (1952-1953).

Inggris vs Italia: Pertarungan Dua Kiblat Formula 1

Inggris juga 🐻sudah berada di paddock Grand Prix saat itu, namun kebanyakan dari mereওka hanyalah tim privatir yang membeli mobil dari pabrikan Italia seperti Ferrari atau Maserati.

Memasuki pertengahan dekade 1950-an, Inggris mulai menun💎jukkan tajinya dengan memenangi gelar konstruktor 1958 lewat Vanwall. Uniknya, Mike Hawthorn juara dunia pembalap tahun tersebut, justru menggunakan Ferrari.

Ini baru awalnya saja, karena invasi Britania Raya lewat kehadiran tim sepౠerti Lotus, BRM, Cooper, Brabham, atau Tyrell mulai mengancam status quo pabrikan Italia di Formula 1. Salah satu tim paling revolusioner saat itu adalah Lotus, dengan Colin Chapman mengubah bagaimana Formula 1 saat itu.

Semua aspek disentuhnya, mulai dari pꦇengenalan konsep sasis monokok dengan alumunium, aerodinamika mobil, sampai tim pertama yang mendapat sponsor korporat sepanjang dekade 1960-an.  Saat itu tercatat Italia hanya dua kali menjadi juara konstruktor, semu𝔉anya lewat Ferrari (1961 dan 1964).

Inggris vs Italia: Pertarungan Dua Kiblat Formula 1

Memasuki dekade 70-an, Inggris vs Italia kembali jadi fokus di paddock Formula 1, dengan semakin pesatnya perkembangan inovasi di Formula 1 melahirkan 🍨beberapa mobil ikonik. Mulai dari Lotus 79 dengan teknologi Ground-Effect, Brabham BT45B yang dijuluki ‘fan car’ sampai Tyrell P34 si mo🀅bil beroda enam.

Italia, yang saat itu bertumpu pada Ferrari juga cukup sukses saat itu. Mereka meraih gelar konstruktor empat kali, 1975-77 dan 1979. Berbeda dari tim Inggris, mereka lebih memf🤡okuskan ke pengembangan mesin, seperti yang dikatakan Enzo Ferrari: “Aerodinamika hanyalah untuk mereka yang tidak bisa membangun mesin.”

Memasuki era 80 dan 90an, Williams dan McLaren mendܫominasi skena Formula 1 saat Ferrari mengalami penurunan. Tercatat Ferrari hanya memenangi dua gelar konstruktor dalam kurun waktu tersebut, yakni pada tahun 1982-1983.

Michael Schumacher, Ferrari, F2001,
Michael Schumacher, Ferrari, F2001,
© Crash Dot Net Ltd

Italia harus menunggu hingga 1999 untuk kembali berjaya di🐼 Formula 1. Namun itu adalah awal dari dominasi Michael Schumacher serta Ferrari dengan menyapu bersih gelar konstruktor dan pembalap antara 2000-2004. 

Babak baru Inggris vs Italia terjadi pada tahun 2007, saat itu McLaren tersangkut skandal🌺 spionase atas data-data Ferrari, yang membuat skuat Woking didiskualifikasi dari musim 2007.

Ferrari kembali memenangi gelar tahun 2008, tapi itu merupakan kali terakhir Italia merasakan kesuksesan di🍃 Formula 1. Setelahnya, tim yang berbasis di Inggris merajai Formula 1 sampai saat ini.

Berbicara soal gelar pembalap, Italia sendiri harus mengakui keunggulan Inggris. Tercatat sejak 1953, saat Alberto Ascari meraih gelar kedua♏nya di F1, Italia tidak memiliki juara dunia lagi setelahnya.

Sebaliknya, Inggris merupakan negara paling sukses dengan torehan 20 gelar pembalap, dan mungkin akan bertambah menjadi 21 jika Lewis Hamilton meraih gelar ked🍸elapannya tahun ini.

Untuk line-up pembalap musim 2021 ini, tercatat ada tiga pembalap, yakni Hamilton, Lando Norris, dan George Russell. Sementara Italia memiliki satuꦕ perwakilan lewat Antonio Giovinazzi, yang saat ini membela Alfa Romeo.

Read More