Tes Formula E 'berguna' bagi Alexander Albon jelang debut F1

Alexander Albon merasa pengalamannya mengendarai mobil Formula E akan berguna saat dia menci﷽cipi unit tenaga hybrid untuk pertama kalinya saat debut Formula 1 untuk Toro Rosso.
Albon menyelesaika♉n tes𓂃 Formula E untuk Renault e.dams pada Januari 2018, dan dijadwalkan membalap untuk Nissan sebelum dirilis untuk mengambil kursi F1 bersama Toro Rosso.
Mantan pebalap Formula 2 ini belum pernah membalap dengan powertrain hybrid sebelumnya, tapi merasa pengalaman mengendarai mobil Formula E akan membantunya m♐empersiapkan debut F1 pada Maret mendatang.
“Saya beruntung melakukan beberapa pengujian Formula E, jadi ketika saya melakukannya saya be𝓰lajar banyak tentang powertrain dan cukup mengejutkan betapa miripnya keduanya,” kata Albon.
“Saya tidak aka🔯n mengatakan teknologinya sama, tetapi cara Anda menghemat energi dan hal-hal seperti itu, mereka sangat mirip. Sangat berguna untuk melakukan pengujian itu, saya pikir tidak akan terlalu sulit untuk beradaptasi dengan itu. "
A✱lbon menjelaskan bagaimana dia mengharapkan perbedaan kecepatan dan downforce antara F1 dan F2 menjadi tantangan yang lebih besar pada tamasya perdananya, serta semakin terbiasa dengan ukuran tim balap yang lebih besar di Toro Rosso.
“Jelas, mobil-mobil ini lebih cepat dari sebelumnya, meski kecepatannya mung🦄kin turun sedikit tahun ini. Tapi dalam hal lompatan dari Formula 2 ke Formula 1, ini benar-benar besar, ”🥀kata Albon.
“Itu terutama dari downforce. Saya pikir kecepatannya tidak akan terlalu sulit untuk ditangani, ini lebih merupakan lebar murni dari mobil 𒉰yang harus saya biasakan.
Kedua, sesuatu yang menurut saya tidak disadari oleh orang-orang, adalah banyaknya orang dan etos kerja yang terlibat di F1. Ini berbeda ♈dalam arti bahwa Anda memiliki begitu banyak orang yang bekerja untuk Anda dan mereka semua berusaha untuk bekerja secepat mungkin, jadi bagi seꦡorang pembalap ada banyak interaksi dengan tim. Selalu ada seseorang yang perlu saya ajak bicara untuk mendapatkan hasil maksimal dari mobil.
“Di Formula 2, saya memiliki dua insinyur, ada seorang kepala insinyur dan saya memiliki total dua mekanik. Jadi itu enam atau tujuh orang dan sekarang saya pꦍergi ke tim yang memiliki hampir 400 orang.
"Ini p♌ermainan bola yang berbeda tapi saya sudah terbiasa - Ini masalah yang bagus untuk dimiliki!"