Martin "Dihantui" Kecelakaan Sebelumnya di Mandalika
Jorge Martin mengakui ke꧃celakaan sebelumnya di Mandalika membuatnya ♓merasa "dihantui".

Jorge Martin,ꦏ yang membela Pramac Racing, terjatuh saat memimpin Grand Prix Indonesia 2023, sementara pada hari Sabtu kemarin dia ꦉjatuh dari posisi pertama pada lap pembuka Sprint.
Martin mengatasi traumanya di Sirkuit Mandalika untuk mencetak kemenangan Grand Prix ketiganya musim ini dengan memimpin dari pole pada hari Minggu di Grand Prix 27 🔴l𒁏ap itu.
Berbicara setelah balap𓄧an𒅌, Martin mengatakan kenangan dari kecelakaan sebelumnya membebani pikirannya di pertengahan Grand Prix.
“Ya💃, saya berhasil balas dendam pada Mandalika,” kata Martin yang kembali memperbesar keunggulannya dalam kejuaraan.
“Set🐬elah kecelakaan musim lalu, balapan hari ini sulit, dan juga setelah kecelakaan kemarin.
“Setelah 13 lap, saya dihantui kecelakaan di Tikungan 1ꦇ1, juga di setiap lꦛap saat melewati tikungan 16.
"Saya berusaha sangat berhati-hati. Angin bertiup kencang da🍌ri sisi itu.
"Saya kesulitan untuk berbelok, rasanya seperti mengendarai skuter. Saya tahu saya kalah banyak di bagian itu dar🔥i Acosta, tetapi saya berpikir 'Oke, jika saya kalah di sini, saya akan mengejar di bagian lain'.
“Jadi, menurut ꦅsaya, saya sangat berhati-hati dalam memahami situasi di awal balapan, lalu mencoba memacu lebih ke💦ncang di setiap lap.
“Acosta luar biasa, dia terus mendekat. Bahkan pada lap di mana saya mencob🔯a untuk mengejar ketertinggalan, dia mampu bertahan di baw🎉ah satu detik.
“Jadi, yang ꦗpasti dia kuat dan saya senang saya tampil sangat baik.”
Martin ditekan oleh Pedro Acosta dari Tech3 pada paruh peᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚ𒀱ᩚᩚᩚrtama balapan, dengan 🅷keungulannya terpangkas hingga di bawah 0,8 detik pada satu tahap.
Pembalap Pramac itu akhirnya unggul 1,4 detik saat bendera finis berkibar, ☂meski keunggulannya membengkak hingga lebih dari dua detik sebelum Martin melambat di putaran terakhir.
“Aku selalu berusahꦚa untuk tetap tenang,” tambahnya.
“Saꦉya mencoba menjadi versi terbaik saya, dan bahkan jika pembalap di belakang hanya sepersepuluh atau delapan, penting untuk melakukan hal yang sama.
“Saya tidak mencoba mengubah atau push lebih atau kurang. Saya sudah dalam kondisi maksimal, jadi Pedro-lah yang mengejar dan▨ membuat kesalahan.
“Saya selalu menc⭕oba melakukan hal yang sama. Inilah cara saya berusaha tampil lebﷺih baik.”
Kemenangan ini memberi Martin keunggulan 21 poin di klasem♑en atas Francesco Bagnaia.

Joining wuqian0821.com in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry♍ oversees most of the Indonesian articles on the site.