Rangka Serat Karbon Aprilia 'Masih dalam Pengembangan'

Update pengembangan rဣangka serat karbon yang disiapkan Aprilia untuk RS-GP terungkap.

Aprilia's carbon fibre frame
Aprilia's carbon fibre frame

Hampir tepatꦡ setahun lalu, Aprilia menjadi pusat perhatian saat Lorenzo Savadori terlihat menggunakan RS-GP yang dilengkapi sasis serat karbon pada tes privat di Misano.

Ternyata Aprilia bukan satu-satunya yang memakai rangka komposit - yang tidak lagi dipakai di MotoGP sejak Ducati dari 2𓃲009-2011 - dengan KTM membekali pembalap wild-card Dani Pedrosa sasis serat karbon b𒀰eberapa pekan kemudian di Grand Prix San Marino.

Itu adalah debut yang menjanjikan dari sasis serat ka♛rbon RC16 saat Pedrosa nyaris naik podium dengannya, mendorong para pembalap pabrikan KTM memakainya pada tes hari Senin𓃲 dan memasangnya di motor balap mereka untuk sisa musim 2023.

Apr🤡ilia juga kembali mencoba rangka serat k🌊arbonnya pada tes pasca-musim Valencia.

Tapi saat KTM mengalihkan semua pembalapnya ke sasis serat karbon pada tahun 2024, RS-GP terbarඣu Aprilia masih memakai sasis berbahan alumunium.

“Ini masih dalam pengembangan,” jelas Marco de Luca, Kepala Departemen Kendaraan di Aprilia Racing kepada wuqian0821.com saat ditanya tentang pengꦫembangan sasis serat karbon.&🌼nbsp;

“Kami masih memikirkann𓃲ya. Namun saat ini kami memilih untu☂k tidak menempatkannya di trek untuk balapan.”

Meski enggan menjelaskan secara detail, de Luca berpendapat bah𝐆wa penggantian sasis aluminium dengan serat karbon di RS-GP mungkin lebih rumit daripada pertukaran teralis baja di KTM.

“KTM punya desain rangka yang berbeda. Konsep dan filosofi yang berbeda. Mungkin desain kami, yang [unik] pada sepeda motor kami, adalah - Saya tidak ingin mengatakan 'karbonisasi' lebih rumit - tapi ini bukan soal 'apa yang Anda lakukan dengan alum𝔉inium, besok Anda akan melakukannya dengan serat karbon' .

“Ini adalah hal yang sangat berbeda. Ini bisa menjadi hal yang positif dari sudut pandang teknis, namun ini bukanlah se🙈suatu yang siap kami terapkan saat in🦩i.”

Ketika ditanya tentang keunggulan serat karbon, de Luca meꦫnjawab:

“Yang jelas adalah bobotnya, tapi bukan hanya itu. Ada beberapa tantangan teknis dan hal positif lainnya yang kami lihat. Tapi juga ada kesulitan dalam menyampaikan sesuatu yꦇang bisa diulang [ke manufaktur].

“Karena Anda perlu menghasilkan banyak 🅷bingkai dan bing🌌kai tersebut harus sama, satu sama lain, kurang dari 1%. Ini [serat karbon] sedikit lebih halus sebagai sebuah teknologi. Jadi kita perlu belajar lebih banyak lagi.”

De Luca membenarkan bahwa saat frame s♐erat karbon terlihat di depan umum, itu telah mengalami ♔setidaknya satu tahun pengembangan di balik layar.

“Ini adalah sesuatu yang Anda mu🍌lai setidaknya 12ꦡ bulan sebelumnya. Kalau tidak lebih,” ujarnya. “Terutama jika ini adalah sesuatu yang baru pertama kali Anda lakukan, seperti saat kami bermigrasi dari swingarm aluminium ke serat karbon.

“Bagi Ap🐼rilia, ini adalah upaya kedua. Yang pertama mereka uji, mereka coba dan mereka tidak sampai pada akhirnya. Kemudian kami memulai lagi proyek tersebut dan setelah satu tahun kami tiba di trek dengan sesuatu yang bahkan hingga saat ♚ini kami masih terus berkembang.

“Kami selalu mengembangkan struktur, konsep, desain - bahkan untuk sesౠuatu ♕yang mungkin Anda anggap normal saat ini. Masih ada proyek pengembangan berkelanjutan untuk bobot, kekakuan, daya tahan, material.

“Ini adalah teknologi yang sangat kompleks.”

Maverick Vinales, Marc Marquez, Enea Bastianini, Pedro Acosta
Maverick Vinales, Marc Marquez, Enea Bastianini, Pedro Acosta

Aturan MotoGP 2027: Pengurangan bahan bakar 'pilihan lebih murah', GPS 'lebih baik untuk tontonan'

Ditanya tentang berbaga💦i perubahan yang membatasi performa pada p✅erubahan teknis MotoGP 2027 - termasuk peralihan dari mesin 1.000c ke 850cc, De Luca yang terlibat dalam diskusi tersebut menambahkan:

“Yang pasti, kami perlu sesuatu untuk sedikit mengurangi per♔forma.

“Aprilia bel💙um sepenuhnya yakin de💞ngan perubahan [kapasitas] mesin.

“Seperti beberapa rekan saya, kami yakin bahwa kami bisa mendapatkan sesuatu yang lebih murah dan me𒊎mberikan hasil yang kurang lebih sama.”

Ketika ditanya bagaimana performa mesin saat ini dapat berkurang secara signifikan, pengurangan kapasitas bahan b☂akar merupakan salah saꦍtu pilihan utama.

“Anda bisa menguraꦿngi tenaga [walaupun] mungkin Anda akan pusing memikirkan [spesifikasi] kualifikasi versus 🍌[spesifikasi] balapan,” katanya.

Dalam hal aerodinamika🌳, yang merupakan bidang spesialisasi de ❀Luca selama bekerja di Formula Satu, ia memperingatkan:

“Saya sudah melakukan ini selama bertahun-tahun di Formula 1: Pera🦩turan baru adalah gangguan pada pengembangan, la💖lu Anda melanjutkan."

Namun meskipun ia memperkirakan hanya akan🌺 memakan waktu “mungk🌊in satu setengah atau dua tahun” untuk memulihkan downforce yang hilang dari dimensi fairing depan yang lebih kecil, ia menekankan bahwa tujuan desainnya telah dipindahkan:

“Karakteristik🎀 aerodinamisnya harusnya berbeda karena menur🥂ut saya tidak masuk akal jika memiliki angka yang persis sama seperti saat ini dengan tenaga yang lebih kecil.

“Jadi, Anda perlu mencari keseimbangan… tetapi Anda memerlukan bany🦂ak pengembangan untuk melakukan itu. Jadi, uang dihabiskan, waktu dihabiskan!”

Namun Aprilia 🔯telah mempelopori penerapan konsep 'ground effect' yang menekan - dan mempercepat - udara tertahan di antara sisi motor dan lintasan untuk menciptakan downforce pada sudut kemiringan tinggi. Hal ini dimungkinkan karena tidak adanya pembatasan pada desain fairing samping.

﷽“Yah, tidak mudah untuk mempertahankan ini, percayalah,” aku de ꦺLuca, mengisyaratkan Aprilia kesulitan di tikungan untuk mempertahankan kebebasan membentuk sisi motornya.

“Tetapi pada akhirnya, [ground effect] adalah sesuatu yang jika Anda melihat motor lain, sekarang kurang lebih m💙ereka memakai konsep yang sama.

“Menarik untuk melihat bahwa ada beberapa penafsiran [berbeda] mengenai h🥃al ini. Beberapa lebih dekat dengan kit꧂a dan beberapa tidak begitu dekat… Menarik.”

Beralih ke pembagian data GPS antar tim di masa depan, de Luca mengakui bahwa hal ini akan memberik💧an akses yang lebih mudah ke data yang saat ini dikumpulkan oleh pabrik melalui cara yang lebih rumit seperti analisis vi🌞deo.

“Kita semua punya, katakanlah, [metode] rekonstruksi yang sangat rumit atas apa yang dilakukan pihak lain dan dengan GPS semuanya bisa diketahui publik. Jadi ini cara termudah untuk melakukan apa yang kita lakukan sekarang, tetapi lebih tepat dan lebiﷺh murah,” katanya.

“Saya pikir ini lebih baik untuk tontonan karena pada akh💟irnya [jika pꦑabrikan tertinggal] Anda bisa mengejar ketertinggalan lebih cepat, sehingga persaingan bisa lebih seimbang.

“[Saat ini] ka൲mi melihat bagian sirkuit yang berbeda, pembalap yang berbeda. Kami mencoba merekonstruksi. Semua orang melakukannya…”

Read More