Mantan Presiden FIA Max Mosley Meninggal pada Usia 81 Tahun

Max Mosley menjadi presiden FIA pada tahun 1993, mengambil alih dari Jean-Marie Balestre. Dia tetಞap menjabat hingga 2009, mengawasi beberapa perubahan mendasar pada olahraga dalam hal keselamatan setelah peristiwa bencana Imo🅠la 1994.
Mosley mengawasi pengenalan perangkat HANS, uji tabrak yang lebih ketat - yang mengarah ke olahraga yang lebih aman secara keseluruhan. Sebelum menjadi presiden FIA, Mosley adalah pengacara dan pendiri March Engineering, konstruktor mobil balap da🔯n tim F1.
Sementara Mosley tidak kekurangan kont🐷roversi dalam kehidupan pribadinya, ia meninggalkan jejak besar pada industri motorsport dan mobil secara keseluruhan.
Mosley memegang p💯eranan penting dalam pemberian denda berat pada McLaren dalam skandal Mata-mata pada tahun 2007, sementara masa jabatannya sebagai presiden berakhir ketika dia membawa News of the World ke pengadilan setelah mencetak tuduhan tentang kehidupan seksn💫ya.
Mosley memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali, akhirnya digantikan oleh mantan bos Ferrari 🍸Jean Todt𝐆, yang masih menjadi presiden FIA saat ini.
Ecclestone mengatakan kepada BBC Sport: "Ini seperti kehilangan keluarga, seperti kehilangan saudara laki-laki, Max dan saya," kata Eccclestone. "Dia melakukan banyak hal baik tidak hanya untuk motorsport, juga industri [mobil] dia sangat baik dalam memastikan orang membuat mobil yang🍌 aman."
Juru bicara F1 mengatakan k✤epada wuqian0821.com: "Kami sedih untuk mendengar Max Mosley, mantan presiden FIA meninggal, figur penting dalam transisi Formula 1. Ucapa෴n belasungkawa kami untuk keluarga dan teman di saat sedih ini."
& motor sport. As President for 16 years, he strongly contributed to reinforcing safety on track & on the roads. The entire FIA community pays tribute to him. Our thoughts & prayers are with his family — Jean Todt (@JeanTodt)
Joining&nb💟sp;wuqian0821.com in💛 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.