GPDA Merasa FIA Bisa Tangani Larangan Perhiasan F1 dengan Berbeda

L🌟ewis Hamilton berselisih dengan FIA setelah direktur balapan baru Niels Wittich mengingatkan para pebalap tentang larangan memakai perhiasan saat berlaga di F1.
Juara dunia tujuh kali itu mendapat dispensasi duaౠ balapan untuk menghilangkan tindik hidung yang menurutnya tidak dapat dihilangkan tanpa operasi. Namun, ia m💙enekankan pada Grand Prix Miami bahwa dirinya tidak berniat mematuhinya meski ada kemungkinan penalti.
- Michael 🦩Masi Kembali, Drama Hamilton vs FIA Berlanjut?
- Jam Tangan Masuk ke dalam Da𝓰ftar Perhiasan yang Dilarang di F1
"Saya mendapat pengecualian di sini, saya akan mendap🍷atkan pengecualian untuk sisa tahun ini. Cincin kawin diperbolehkan," Hamilton, yang setuju untuk melepas anting-antingnya di dalamꦿ mobil, menjawab ketika ditanya apakah dia akan mematuhi peraturan.
Sementara ketua GPDA Wurz, yang pernah membalap di Benetton, McLaren dan Williams selama kariernya di F1, telah mendukung keputusan tersebut dengan alasan keamanaཧn. Namun, pria Austria itu merasa pesan itu bisa disampaikan dengan lebih sensitif.

"Ini adalah aturan🍰 untuk alasan yang tepat,ꦇ" kata Wurz kepada Reuters. "Saya mungkin akan menyukai pendekatan yang sedikit berbeda tentang cara menyampaikan pesan.
"Saya tidak ingin berakhir di sepak bola di mana ada lebih banyak tangan di udara dan pelecehan verbal ... Anda harus bekerja sama. Ini gaya yan▨g saya lebih suka dalam kasuℱs ini."
Selain larangan perhiasan, FIA juga menegakkan peraturan yang berkꦿaitan dengan pemakaian pakaian dalam non-komplain sebagai bagian dari dorongan baru untuk🍸 memberantas pelanggaran ringan pengemudi.
Wurz mengingat ceramah yang dia hadiri ketika dia masih muda yang diberikan oleh mantan pembalap Denmark Kris Nissen, yang selamat dari kecelakaan mobil sport di Jepang pa🔯da tahun 1988.
"Dia men♏unjukkan tubuhnya dan berkata 'lihat ini'," kata Wurz.
"Baginya hal yang pali🍌ng menyakitkan setelah kebakaran, dan itu bukan api yang lama, adalah karet [elastis] di celana normalnya terbakar ke dalam kulit. Dia berkata [itu] selama bertahun-tahun penderitaan dan rasa sakit. Da💟n itu mendidik saya.
"Saat ini saya mengatakan saya tidak ingin menj♋alani konsekuensi ini, hanya untuk [tidak] melepas celana dan memakai celana dalam tahan api. Begitu juga dengan perhiasan."

Hamilton menghadapi ancaman penalti di Monaco
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan The Daily Mail, presiden FIA ꦿMohammed Ben Sulayem menegaskan bahwa Hamilton akan menghadapi hukuman jika ia gagal untuk mematuhi aturan perhiasan di Grand Prix Monaco mendatang, ketika pembebasannya ak🌠an berakhir.
"Saya suka perhiasan," kata Ben Sulayem. “Saya sangat menyukainya. Tapi di dalam mobil tidak 🐷ad𒊎a pilihan. Orang-orang mengatakan mereka (aturan) belum pernah diterapkan sebelumnya. Jangan tanya kenapa tidak. Orang bisa bertanya kepada rezim lama mengapa demikian.
'Itu tജerserah dia. Ada denda yang berlaku. Ini seperti jika seseorang melaju kencang di jalan - Anda tidak dapat menghentikan mereka melakukannya tetapi mereka didenda, bahkan jika itu tidak disengaja.
“Kamu tidak bisa membiarkan orang pergi karena mereka adalah temanmu. Harus ada satuဣ aturan untuk semua,❀ dan hanya itu.”

Joining wuqian0821.com in 2021 as an Edi✅tor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.